SURABAYA – Kekuatan tambahan dikantongi Persebaya Surabaya untuk mengarungi BRI Super League 2025/26. Hal ini dapat membuka pintu bagi peluang bisnis lainnya sekaligus memperkuat komitmen Persebaya dalam membangun fondasi kuat.
Persebaya menjalin kerja sama strategis dengan produk herbal cair, yakni Antangin. Produk ini merupakan official partner Persebaya pada 2017. Pada kompetisi BRI Super League musim ini, mereka memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengan Persebaya.
Tak tanggung-tanggung, Antangin menyepakati kerja sama dengan Bajul Ijo untuk jangka waktu tiga musim ke depan, hingga tahun 2028. Dengan adanya tambahan dukungan dari para mitra ini sangat berarti bagi Persebaya dalam mewujudkan ambisinya.
"Persebaya berterima kasih karena target besar menjelang 100 tahun ini mendapatkan support dari teman-teman partner. Ada hal-hal yang kami canangkan untuk dua tahun ke depan yang semoga bisa diraih oleh Persebaya," ujar Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi.
Dia juga mengungkapkan bahwa Persebaya masih sangat terbuka untuk kembali menjalin kerja sama baru. Artinya, kerja sama dengan Antangin ini bukan yang terakhir kendati kompetisi BRI Super League 2025/26 telah resmi bergulir.
"Bahkan (penambahan) pemain baru, masih sangat memungkinkan. Apalagi penutupan pendaftaran pemain sampai akhir Agustus. Namun kami akan komunikasikan dulu dengan tim pelatih," ungkap Candra.
Saat ini, Persebaya sudah diperkuat sembilan pemain asing. Mereka adalah Leo Lelis, Dime Dimov, Risto Mitrevski, Dejan Tumbas, Milos Raickovic, Francisco Rivera, Gali Freitas, Bruno Moreira, dan Mihailo Perovic.
Kolaborasi ini diharapkan akan semakin mengukuhkan posisi Persebaya, baik di dalam maupun di luar lapangan, sembari terus memberikan motivasi kepada tim untuk meraih prestasi tertinggi musim ini.
"Kami hadir untuk menemani sekaligus mengapresiasi Persebaya dari sisi suporter, pemain, hingga manajemen. Kami bukan sekadar sponsor, tapi bagian dari perjalanan perjuangan besar ini," sebut Senior Brand Manager PT Deltomed Laboratories, Yunita Pratiwi.