SOLO – Persis Solo menelan kekalahannya yang kelima di ajang BRI Super League 2025/26 pada laga pekan ke-9. Bermain di kandang sendiri di Stadion Manahan, Solo, Senin (20/10) malam, Laskar Sambernyawa kalah dengan skor 1-3 dari Malut United FC.
Tim asuhan pelatih Peter de Roo bahkan sempat tertinggal tiga gol lebih dulu. Tyronne Del Pino menyumbang dua gol di menit 30 dan 53.
Yakob Sayuri menambah keunggulan Malut United pada menit 58. Akhirnya Laskar Sambernyawa berhasil memperkecil ketertinggalan lewat gol sundulan Kodai Tanaka pada menit ke-68.
Pelatih Persis, Peter de Roo mengaku kecewa dengan hasil dan permainan para pemainnya. Dia menyebut banyak kesalahan yang dibuat pemain hingga tim lawan mampu mencetak gol.
Pertahanan tim yang kurang terorganisir juga membuat gawang Persis disebutnya mudah dibobol Malut United. “Saya kecewa secara hasil dan penampilan karena sudah diprediksi Malut United memang berbahaya dengan serangan balik andalan mereka. Melawan Malut tidak bisa banyak melakukan kesalahan dan tadi ada banyak kesalahan seperti kesalahan umpan dan lini belakang tidak terorganisir, sehingga lawan bisa memaksimalkannya,” kata Peter de Roo.
Pelatih asal Belanda ini juga mengakui jika para pemainnya sulit menembus pertahanan lawan karena tempo permainan yang pelan. Apalagi di kotak penalti lawan, bola sulit sekali dalam jangkauan pemain.
“Saat masuk ke pertahanan lawan kita kesulitan dan aliran bola ke kotak penalti kurang bagus. Memang secara permainan kita kesulitan membongkar pertahanan lawan,” dia menjelaskan.
Kekalahan ini membuat Persis tak mampu menambah koleksi poinnya. Saat ini Persis masih terhenti dengan koleksi lima poin hasil dari satu kali menang, dua kali imbang dan lima kali kalah.
Untuk agresivitas gol, Persis mencetak delapan gol dan kebobolan 16 gol. Pada papan klasemen sementara, Persis ada di peringkat ke-16 atau tiga terbawah yang artinya ada di zona merah.
Jika tak segera berbenah dan bangkit, Persis akan mengulangi kisah perjalanannya musim lalu yang harus terus berjibaku di zona degradasi sebelum akhirnya selamat pada penghujung kompetisi.