TERNATE – Posisi Semen Padang FC masih terpuruk di dasar klasemen sementara BRI Super League 2025/26. Ini yang membuat para pemainnya bertekad untuk dapat segera bangkit dan keluar dari zona merah yang tak boleh berlama-lama dihuni.

Jika tak mampu segera memperbaiki posisi di klasemen, Kabau Sirah akan kembali mengulangi kisah perjalanan mereka di BRI Liga 1 2024/25 silam. Saat itu nasib Semen Padang yang dipimpin pelatih Eduardo Almeida harus ditentukan hingga di laga terakhir alias pekan ke-34 hingga dipastikan selamat dari degradasi.

Dan pada laga pekan ke-10 BRI Super League 2025/26, Semen Padang FC akan dijamu Malut United FC di Stadion Gelora Kie Raha, Ternate, Minggu (26/10) malam.

Performa yang belum juga mampu membaik di lima laga terakhir menjadi tugas tak mudah untuk para penggawa Semen Padang. Misi bangkit pun sudah dikibarkan.

“Kami siap untuk laga nanti lawan Malut United. Laga yang berat, tapi kami berharap bisa dapatkan hasil positif. Kami akan berjuang, fight untuk membawa pulang poin. Secara head to head, kita pernah mengalahkan Malut United di Liga 2 dulu,” kata pemain Semen Padang FC, Rosad Setiawan optimistis.

Mengenai posisi di zona degradasi saat ini, Rosad berharap dapat segera ditinggalkan. “Kami harus secepatnya keluar dari zona degradasi. Kita harus berjuang untuk itu,” dia menegaskan.

Semen Padang saat ini memang masih dalam atmosfer yang kurang kondusif menyusul deretan hasil buruk yang didapat. Tercatat, Kabau Sirah masih belum mampu kembali ke jalur kemenangan di enam laga terakhirnya.

Bahkan lima laga beruntun tim kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini mencatat kekalahan.

Itu yang membuat hingga pekan ke-9 lalu, Semen Padang masih ada di dasar klasemen dengan koleksi empat poin hasil dari sekali menang, sekali imbang dan enam kali kalah.