BALIKPAPAN - Setelah ditunjuk menjadi pelatih anyar Persiba Balikpapan, Satia Bagdja tancap gas. Setelah dikenalkan ke publik kemarin (24/7) siang, sorenya dia sudah memimpin latihan tim berjuluk Beruang Madu itu.

Perdana memimpin latihan Persiba, Satia sudah mendapat celah yang perlu diperbaiki. Dia menilai pemain terlalu mudah kehilangan bola, masih terburu-buru.

"Skema saya mengutamakan penguasaan bola. Mereka tidak boleh terlalu mudah kehilangan bola,” katanya selepas memimpin latihan di Lapangan Bima Sakti, Lanud Balikpapan, kemarin (24/7).

Selain itu, kata dia, pemain belum bisa mengatur tempo permainan. Sejak awal, pemain berusaha bermain cepat. "Intensitas tinggi boleh, tapi kita harus mampu atur tempo," katanya.

Tidak banyak waktu Satia untuk mengevaluasi tim. Sebab, dia sudah dihadapkan dengan tur tiga pertandingan tandang. Terdekat, menghadapi PSBS Biak, pekan depan. Tentang agenda itu, dia belum punya gambaran. Karena itu, dia berencana mengevaluasi kondisi lawan melalui rekaman pertandingan.

Mengandalkan penguasaan bola, Satia mengaku bakal menggunakan formasi 4-3-3 di Persiba. "Jika kita mengandalkan penguasaan bola, lawan yang akan capek, jangan kita yang dibuat bertahan," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Persiba Balikpapan Gede Widiade berharap Satia bisa membawa Persiba memenuhi targetnya pada awal musim yakni menembus empat besar klasemen Grup Timur Liga 2 2019. Untuk bisa mewujudkan itu, sedikitnya Persiba harus bisa mengamankan minimal tujuh poin.

"Memang sulit mendapat poin apalagi kita bermain away, lawan juga kuat. Tapi saya selalu optimistis semua bisa terjadi di sepak bola," kata Gede.

Pada kesempatan itu, Gede mengisahkan alasan menunjuk Satia. Dia sudah kenal lama dengan Satia. Gede juga yakin dengan latar belakang Satia yang selalu mendampingi pelatih papan atas Tanah Air seperti Rahmad Darmawan di beberapa tim. Karena itu, dia berharap di tangan Satia, Persiba bisa kembali jalur promosi ke kasta teratas.

Selain Satia, Gede mengaku sempat mempertimbangkan sejumlah nama. Mulai Ivan Kolev, Subangkit, hingga Peter Butler yang sempat didorong sejumlah pemerhati Persiba. Meski begitu, pilihan akhirnya jatuh ke Satia Bagdja.

Satia memang memiliki lisensi sebagai instruktur pelatih sehingga dinilai paham luar-dalam sepak bola. Pendekatan teknis dan psikis Satia juga diharapkan jadi pembeda di dalam skuat Persiba. "Coach Satia ini punya kemampuan komunikasi yang baik dengan pemain. Jadi saya yakin pemain akan lebih mudah memahami keinginan pelatih," ungkap Gede.