PSIM Jogja, singkatan dari Perserikatan Sepak bola Indonesia Mataram, berdiri pada 5 September 1929 dengan nama awal Perserikatan Sepak raga Mataram. Klub ini menjadi salah satu pelopor sepak bola Indonesia sekaligus turut mendirikan PSSI pada tahun 1930. Sepanjang sejarahnya, PSIM mencatat berbagai prestasi, termasuk menjuarai kompetisi Perserikatan tahun 1932 serta beberapa kali menjadi runner-up di era yang sama. Julukan “Laskar Mataram” melekat erat pada klub ini, mencerminkan identitas budaya Mataram sekaligus semangat juang khas Yogyakarta sebagai pusat kerajaan Mataram.
Dalam hal identitas dan filosofi, PSIM menjunjung tinggi tradisi serta nilai-nilai Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang menjadi bagian dari warisan budaya dan semangat klub, dikenal pula dengan sebutan “warisane simbah.” Filosofi tersebut tergambar dalam logo klub: Tugu Jogja sebagai simbol akar kota kelahiran, serta sayap yang melambangkan cita-cita tinggi dan semangat dinamis. PSIM juga dikenal memiliki basis suporter yang sangat militan dan setia, yakni Brajamusti dan The Maident. Kedua kelompok ini selalu hadir memberikan dukungan, baik di Yogyakarta maupun di berbagai daerah lain. Kehadiran mereka tidak hanya memperkuat kebanggaan, tetapi juga menjadi cerminan karakter klub yang berakar pada semangat kebersamaan, kesetiaan, dan jati diri lokal.