CILACAP - PSCS Cilacap terus menggelar latihan rutin sejauh ini. Meski banyak klub meliburkan aktivitas karena wabah Corona, namun langkah untuk tetap berlatih dijalankan tim Laskar Hiu Selatan.
Pelatih PSCS Jaya Hartono, menjelaskan ada sedikit perbedaan pola latihan yang diterapkan dibanding biasanya. Terutama soal intensitas latihan yang dilahap M Arifin dan kawan-kawan.
"Latihan tetap jalan namun sebatas maintenance penjagaan kondisi dan sentuhan. Intensitas juga kita turunkan agar anak-anak tidak jenuh," kata Jaya, Sabtu (21/3).
Juru taktik kelahiran Medan itu memaparkan, belum jelasnya kapan kompetisi kembali dimulai membuat dirinya berpikir keras soal program latihan. Namun di satu sisi, pihaknya tak ingin peak performa dan juga kebugaran anak asuhnya drop saat Liga 2 nanti kembali bergulir.
"Kalau kita intensitas tinggi namun tanpa tahu kapan akan bermain ini yang bahaya, karena akan ada titik jenuh pemain. Makanya saya membuat program sedemikian rupa agar semuanya berjalan dengan maksimal," tegas mantan arsitek tim Persib Bandung tersebut.
"Kita juga selalu melihat perkembangan seperti apa nanti kelanjutannya. Jika sudah ada kepastian, baru disusun latihan untuk ke kompetisi lagi," tambahnya.
Jaya tak menampik, batalnya duel melawan Persis Solo di pekan pertama berpengaruh besar, terutama sisi psikologi pemain. Apalagi, lanjut dia, anak asuhnya dalam kondisi siap tempur sebelum akhirnya ditunda sehari sebelum kick off.
"Tapi perlu digaris bawahi, keputusan penghentian ini lebih penting dari sebuah pertandingan. Karena sepak bola mengumpulkan orang banyak dan sangat riskan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan tentang virus Corona," jelas Jaya.