SERANG - Dewa United Banten FC berhasil mengamankan tiga poin saat menundukkan Persik Kediri 3-1 pada pekan ke-3 BRI Super League 2025/26 di Banten International Stadium, Serang, Jumat (22/8/2025).
Suhu pertandingan berjalan cukup panas. Buktinya wasit Eko Saputra mengeluarkan lima kartu kuning kepada Wahyu Prasetyo, Hugo Gomes (Dewa United), Ady Eko Jayanto, Telmo Castanheira, dan
Khurshidbek Mukhtorov (Persik).
Statistik permainan juga hanya selisih tipis. Penguasaan bola kedua tim nyaris seimbang. Dewa United menguasai 58 persen, sedangkan Persik 48 persen. Termasuk jumlah tembakan ke arah gawang pun berbanding 4:3 antara Dewa United dan Persik.
The Banten Warriors, julukan Dewa United, menang lewat gol Alexis Messidoro pada menit ke-19, Taisei Marukawa (39'), dan penalti Alex Martins (69'). Persik membalas lewat gol cantik dari kaki Ezra Walian menit ke-56.
Ada beberapa catatan kategori pertama di pertandingan ini. Berikut faktanya:
1. Kemenangan perdana Dewa United
Pertandingan berlangsung alot, karena Dewa United dan Persik berambisi memenangkan partai ini.
Namun Dewa United lebih beruntung berhasil meraih kemenangan perdana. Poin absolut ini memutus hasil minor dua pekan sebelumnya. Tim asuhan Jan Olde Riekerink ini tumbang di kandang atas Malut United 1-3 dan dikalahkan Semen Padang 2-0 saat tandang. Ini modal penting bagi Ricky Kambuaya dkk. untuk bersaing di papan atas seperti musim lalu.
2. Gol pertama
Skor cukup mencolok ini bukti pemain depan kedua tim punya ketajaman insting mencetak gol. Taisei Marukawa, Alex Martins, dan Ezra Walian mengukir gol pertama musim ini.
Gol dari titik penalti yang sukses dieksekusi Alex Martins sangat berharga. Setidaknya penyerang asal Brasil ini membuka keran untuk mengejar ketinggalan gol dari sesama striker seperti Dalberto Luan (Arema FC) dan David da Silva (Malut United) yang masing-masing telah mengoleksi enam dan tiga gol.
Alex Martins harus mengasah tajinya lebih tajam lagi agar bisa mempertahankan predikat sebagai top skorer musim lalu.
3. Persik di zona degradasi
Musim ini jadi catatan terburuk bagi Persik di pentas elite sepak bola profesional Indonesia. Sejak promosi ke kasta tertinggi pada 2020 lalu, baru kali ini Macan Putih terpuruk dan masuk zona degradasi di awal musim.
Meskipun Persik punya tradisi lambat panas menjalani kompetisi, namun prestasi edisi kali ini tergolong kurang bagus,