YOGYAKARTA – Pemain senior PSIM Yogyakarta di ajang BRI Super League 2025/26, Andy Setyo ikut turun membela tim Elite Pro Academy (EPA) PSIM U20 sebagai pemain Joker dalam ajang EPA Super League 2025/26.

Andy Setyo telah tampil dalam dua laga, yakni pada pekan kelima atau Sabtu (25/10) melawan Malut United FC di Stadion Dwi Windu, Bantul, dan pekan ketujuh atau Sabtu (1/11) melawan Persis Solo di Lapangan Sriwaru, Solo.

Penampilan Andy Setyo di tim U20 merupakan bagian dari program pemulihan cedera lutut. Dia fokus mengembalikan kebugaran fisik, kepercayaan diri, dan feeling bertanding.

“Tujuan pelatih pastinya baik. Saat ini, saya sedang dalam proses setelah pemulihan cedera dan menguatkan fisik,” kata Andy.

Kehadiran Andy Setyo dimungkinkan oleh regulasi EPA Super League 2025/26. Aturan mengizinkan setiap tim U20 mendaftarkan maksimal lima pemain Joker. Pemain ini bisa berasal dari tim U23 atau pemain senior (bebas usia), asalkan belum bermain 90 menit pada pertandingan senior sehari sebelumnya.

Pemain kelahiran 16 September 1997 itu mengakui pemulihan cedera lutut tidak hanya soal fisik. Dia juga perlu mengatasi trauma.

“Permasalahan utamanya mungkin hanya soal trauma. Jadi, pelatih menurunkan saya untuk ikut EPA U20 ini agar mulai terbiasa dengan suasana pertandingan dan menghilangkan rasa trauma itu sendiri,” Andy Setyo menambahkan.

Selama bermain di U20, Andy Setyo berperan sebagai full back dan bisa fleksibel di posisi bek tengah. Tugasnya sama seperti di tim senior, yakni membantu mengontrol lini pertahanan.

Dia menilai tim EPA PSIM U20 sudah cukup bagus. “Hanya saja perlu ditingkatkan lagi kekompakan dan komunikasinya,” ucapnya lagi. Keikutsertaan Andy Setyo di tim PSIM U20 tentu saja juga ingin memotivasi para pemain muda Laskar Mataram agar tidak cepat puas. 

“Terus berproses dan asah kemampuan. Jangan malu dan sungkan untuk bertanya ke pelatih terkait latihan ataupun pertandingan,” ujar pemain yang sempat jadi langganan timnas Indonesia di kelompok usia hingga tim senior itu.