ANDORRA - Para pemain dan pelatih yang saat ini berada di Spanyol mengikuti program dari PT Liga Indonesia baru (PT LIB) bertajuk EPA Future Stars, Aventure en Espana mau tidak mau harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada di Negeri Matador itu.
Salah satu yang paling utama adalah mereka harus segera adaptasi dengan suhu udara dingin yang saat ini mencapai 9 derajat celcius.
Pemain Madura United FC U16, Fardan Ary Setyawan mengatakan awal kedatangannya ke Spanyol udara yang dingin sudah menyambut.
Beruntung, sejak masih di Indonesia, LIB sudah mengingatkan kepada peserta agar membawa jaket tebal sebagai antisipasi terhadap cuaca dingin.
Namun, meski sudah melakukan persiapan dari Indonesia, cuaca dingin yang terasa menurut Fardan sempat menyulitkannya karena memang sangat berbeda dengan cuaca pada umumnya yang dirasakan di tanah air.
Ditambah jam latihan selalu sore hari, maka sudah dipastikan para pemain dari Indonesia mengalami kesulitan meskipun akhirnya mampu adaptasi dengan cepat.
"Adaptasi cuaca untuk saya agak sulit pada awal-awal mulai latihan di spanyol ini karena latihan dengan cuaca dingin seperti ini sangat mengganggu pernapasan dan kenyamanan tubuh. Tetapi setelah memasuki latihan yang kesekian kali saya sudah mulai terbiasa dengan cuaca yg dingin ini," kata Fardan Ary Setyawan.
Sedangkan untuk makanan dan budaya setempat, pemain yang saat ini trial di klub FC Andorra ini mengatakan tidak ada kendala yang berarti. Dari segi makanan, apa yang disajikan di hotel maupun di klub tak jauh beda dengan apa yang dikonsumsinya di Indonesia.
Sedangkan untuk budaya, Fardan menegaskan masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan komunikasi dengan orang-orang luar sehingga tak ada kendalah kecuali bahasa yang memang harus dipelajari dalam waktu yang panjang.
"Kalau untuk makanan sampai saat ini saya cocok dan tidak ada masalah sama sekali. Untuk persiapan saya beradaptasi tentunya saya pelan-pelan merasakan dinginnya suhu udara di sini sampai akhirnya terbiasa," pungkasnya.